Kalurahan Rejosari

REJOSARI (KabaRe) - Fakta bahwa angka stunting di Kalurahan Rejosari masih berada diangka 20,6% terungkap dalam acara Rembug Stunting yang diadakan pada Jum'at (4/7) di balai kalurahan rejosari. Angka tersebut, menurut informasi dari Endang Megawati, petugas dari Puskesmas Semin II menjadi yang tertinggi diantara 4 kalurahan yang berada dibawah naungan Puskesmas Semin II.

Atas hal tersebut perlu adanya upaya lebih serius dari semua stakeholder yang ada di kalurahan untuk kembali menekan penurunan angka stunting hingga ke level yang lebih rendah. Plh. Panewu Semin, Suwarna, S.IP menyebutkan, gagal tumbuh atau stunting acap dinilai sebagai hal lumrah di masyarakat, hal ini menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi kader kesehatan dalam mengimplementasikan program pencegahan stunting dimasyarakat.

Terlebih, lanjutnya, upaya penurunan stunting ini memerlukan upaya yang komperehensip dari hulu sampai hilir. Salah satu yang paling mudah bisa dimulai dari keluarga dengan memanfaatkan pekarangan dengan menanam sayur mayur dan memelihara unggas/ikan sebagai sumber gizi keluarga. 

Rembug Stunting yang dilaksanakan hari ini menyepakati beberapa hal terkait penanganan stunting, diantaranya pengusulan Program Genting (Gerakan Orangtua Asuh untuk Stunting), Pembentukan Posyandu Nyawiji dilebih banyak padukuhan, Pemberian PMT bagi bumil, balita, dan remaja, serta beberapa kegiatan yang berfokus pada upaya penurunan angka stunting.

Hasil Rembug Stunting ini kemudian akan dibawa kedalam musyawarah perencanaan pembangunan, sebagai dasar penyusunan pelaksanaan berbagai kegiatan penanganan stunting di kalurahan rejosari mendatang. (ES) 

#JogjaIstimewa #RejosariSuminar #GumolongMakarti