Musim Enthung berlalu, kini saatnya keong sawah tampil menggoyang lidah.
Administrator 23 Desember 2024 20:20:05 WIB
REJOSARI (KabaRe) - Stok kuliner ekstrim Gunungkidul seolah tidak ada habisnya untuk disksplor, setelah beberapa waktu lalu larva ulat yang lazim disebut enthung menjadi fenomena kuliner karena harganya yang mencapai ratusan ribu. Kini ada keong sawah yang tak kalah lezat apabila diolah secara tepat.
-
Kemunculan kuliner yang hanya ada saat musim hujan tiba tersebut menjadi berkah tersendiri untuk sebagian orang. Olahan daging hewan yang bernama latin Pila Ampullacea tersebut bisa beraneka ragam, tapi yang paling populer diolah menjadi rica-rica.
-
Salah satu keunggulan dari keong sawah adalah kandungan protein dan mineral yang tinggi. Menurut penelitian, keong sawah mengandung lebih banyak protein dari daging ayam dan ikan. Selain itu, keong sawah juga mengandung mineral seperti kalsium, zat besi, fosfor, dan magnesium yang penting untuk memperkuat tulang dan gigi, serta menjaga keseimbangan mineral dalam tubuh.
-
Nah, bagi kalian yang ingin merasakan sensasi nikmatnya olahan makanan ekstrim yang satu ini cukup ngeluarin kocek 5 ribu aja per pincuk. bisa dengan menghubungi Kak Tohir dan Kak Nardi di Dusun Sempu Kidul, Rejosari, Semin, Gunungkidul, nomor HP +62 853-2804-5301.
Jangan sampe kehabisan yaa!!
Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Rakor akhir tahun, Pemkal Rejosari gelar sambung rasa dengan seluruh RT/RW.
- Raih suara terbanyak dalam voting, Heriyadi siap menahkodai karang taruna Rejosari.
- Perkuat implementasi nilai-nilai budaya, Pemkal Rejosari gelar Rembug Budaya.
- Musim Enthung berlalu, kini saatnya keong sawah tampil menggoyang lidah.
- Kebut penyusunan RAPBKal tahun 2025, Pemkal Rejosari dan Bamuskal gelar rapat kordinasi.
- Salur BLT Dana Desa Kalurahan Rejosari Tahun 2024.
- Forum Keistimewaan Kapanewon Semin, tingkatkan kualitas komunikasi menuju masyarakat yang berbudaya.