Terus berproduksi pasca lomba, demplot KWT menjadi penggerak agro ekonomi skala mikro.

Administrator 30 November 2024 20:37:26 WIB

REJOSARI (KabaRe) - Lomba ketahanan pangan dengan pemanfaatan pekarangan bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) tingkat kalurahan Rejosari yang baru saja digelar beberapa waktu yang lalu membawa dampak positif bagi masyarakat. Hal tersebut ditandai dengan keberlanjutan budidaya berbagai jenis tanaman sayur dan holtikultura di lahan yang sebelumnya dijadikan tempat penilaian (demplot).
-
Dari 15 (lima belas) KWT, mayoritas demplotnya masih berproduksi hingga saat ini. Hasil sekolah lapang yang menjadi bekal teknis perlombaan bisa diterapkan di masing-masing KWT, mulai dari teknis budidaya, pemupukan, hingga pengendalian hama, sehingga hasil panen cukup baik dan layak jual.
-
Berdasarkan pengamatan di beberapa KWT pada Minggu (10/11), hasil panen para kelompok ini cukup baik serta selalu habis diserap oleh pasar. Meskipun kapasitas produksinya masih terbatas, serta pemasaran yang masih mengandalkan pola sederhana, hal ini menjadi penanda bahwa keberadaan demplot/kebun ini mampu menggerakan sektor ekonomi kelompok.
-
"Secara teknis budidaya, ibu-ibu KWT ini sebenarnya mampu untuk memproduksi berbagai varietas sayuran yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat. Hal ini perlu di dorong oleh pemerintah kalurahan maupun pihak lain agar mereka (KWT) berani naik kelas dengan penambahan kapasitas produksi serta perluasan pemasaran," demikian dijelaskan oleh Eko Soesanto, Ulu-ulu Rejosari. (ES)
Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung