Ruwahan, tradisi dan kearifan lokal yang masih terpelihara hingga kini.
Administrator 27 Maret 2024 10:48:29 WIB
Rejosari (KabaRe) - Sebagian masyarakat di wilayah Kalurahan Rejosari menyelenggarakan tradisi Ruwahan atau dikenal dengan Nyadran. Salah satunya yang dilaksanakan di wilayah dusun Banyu yang mengagendakan kegiatan ini pada Minggu (25/2). Ruwahan adalah aktivitas budaya atau tradisi yang dilakukan masyarakat dalam rangka menyambut bulan puasa. Tradisi ini telah dilakukan selama bertahun-tahun yang menggabungkan antara kepercayaan adat dan ajaran agama Islam.
-
Tradisi ini dijaga kelestariannya sampai sekarang dan masih dijalankan terutama di daerah pinggiran atau pedesaan. Tradisi ini memiliki tata cara yang unik di tiap daerah, namun sebagian besar memiliki konsep yang sama, yakni untuk mendoakan para leluhur mereka dan berbagi sedekah dengan orang-orang sekitar.
-
Dalam budaya Jawa, mendoakan orang tua, kakek, nenek, dan para leluhur merupakan bentuk penghormatan.
Dukuh Banyu Subandi Samt mengapresiasi antusias masyarakat dalam menyelenggarakan kegiatan Nyadran ini, sebagai bagian dari Kalurahan Rintisan Budaya, masyarakat dusun Banyu berkewajiban melestarikan berbagai adat tradisi serta budaya yang ada. Selain itu kegiatan ini juga mengusung harapan agar umat Islam bisa menjalankan puasa tahun ini tanpa adanya halangan apapun.
-
Lurah Rejosari, H. Sunarto, S.Pd, M.Pd menambahkan, biasanya warga masyarakat Rejosari yang melaksanakan tradisi ruwahan juga akan berbagi makanan dengan mengirim makanan yang dilakukan secara bersama-sama dengan berkumpul di suatu tempat. Setelah melakukan sedekah, acara pun dilanjutkan dengan membersihkan makam keluarga.
Acara bersih makam ini adalah merupakan bentuk perhatian, sekaligus bukti bahwa ia tidak akan pernah lupa pada orang tua dan para leluhurnya.
-
"Ruwahan adalah salah satu perbuatan mulia, karena warga masyarakat mendoakan atau mengirim doa kepada Allah untuk orang yang sudah meninggal dan melakukan sedekah dengan memberi makan kepada sesama sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT", demikian pungkasnya. (ES)
Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Rakor akhir tahun, Pemkal Rejosari gelar sambung rasa dengan seluruh RT/RW.
- Raih suara terbanyak dalam voting, Heriyadi siap menahkodai karang taruna Rejosari.
- Perkuat implementasi nilai-nilai budaya, Pemkal Rejosari gelar Rembug Budaya.
- Musim Enthung berlalu, kini saatnya keong sawah tampil menggoyang lidah.
- Kebut penyusunan RAPBKal tahun 2025, Pemkal Rejosari dan Bamuskal gelar rapat kordinasi.
- Salur BLT Dana Desa Kalurahan Rejosari Tahun 2024.
- Forum Keistimewaan Kapanewon Semin, tingkatkan kualitas komunikasi menuju masyarakat yang berbudaya.