Sosialisasi GIB ke VIII, Irigasi yang berbudaya sebagai semangat keistimewaan
Administrator 16 November 2021 14:55:58 WIB
Ponjong (KR) – Peringatan Gerakan Irigasi Bersih (GIB) tahun ini memasuki tahun ke VIII sejak dicetuskan pada tahun 2013 yang lalu. Gerakan yang merupakan upaya Pemerintah Provinsi DIY dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan yang bersih dan sehat khususnya dalam pengelolaan sumber daya air tersebut pada tahun ini bertema “Irigasi Yang Berbudaya”. Pemilihan tema tersebut tak lepas dari falsafah irigasi sebagai salah satu budaya yang mencerminkan keistimewaan Yogyakarta, setidaknya itulah yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Ir. Sigit Supatmo Arif, M.Eng. dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP UGM) selaku nara sumber pada kegiatan sosialisasi GIB yang diselenggarakan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY di Kalurahan Genjahan Ponjong, Selasa (16/11).
Nara sumber lainnya dari Komisi C DPRD Provinsi DIY, Arif Setiyadi memaparkan DPRD DIY senantiasa mendukung program GIB, salah satu bentuk dukungan yang diberikan yakni penyusunan peraturan daerah yang mengakomodasi kebijakan yang berkaitan dengan lingkungan hidup, pengelolaan sumber daya air, persampahan serta kebijakan lain. Lebih lanjut anggota DPRD dari Fraksi PAN ini menjelaskan bahwa sistim irigasi di DIY telah ada sejak jaman nenek moyang, terbukti dengan adanya prasasti, serat, lontar yang memuat hal terkait sistim irigasi dan pertanian, sehingga sebagaimana disampaikan Prof Sigit sistim irigasi menjadi penanda semangat keistimewaan DIY, yang kedepan Dewan akan berupaya mendorong pengelolaannya bisa di danai dengan Dana Keistimewaan.
Selain beberapa hal tersebut, Dwi Wiyani, ST, M.Eng. selaku perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gunungkidul menekankan pentingnya pengelolaan sampah secara dan produktif. Mandiri dalam hal ini penanganan sampah sejak dari hulu seharusnya harus sudah terpisahkan antara sampah organik maupu anorganik, sedangkan pengelolaan secara produktif yakni pemilahan sampah yang masih memiliki nilai ekonomis dan manfaat untuk dapat di gunakan kembali untuk meningkatkan ekonomi.
Sebagai wilayah yang memiliki daerah irigasi (D.I Payaman), Kalurahan Rejosari bersama dengan GP3A D.I Payaman yang mencakup wilayah Rejosari hingga Bulurejo hadir dan senantiasa mendukung adanya gerakan irigasi bersih ini. Selama ini telah terjalin sinergi yang baik antara petani pengguna air, Pemerinta Kalurahan, hingga Dinas SDA melalui OP D.I Payaman, sehingga kendala-kendala yang muncul terkait dengan tata kelola sumber daya air untuk irigasi tersebut mampu diantisipasi secara baik.
(ES)
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Rakor akhir tahun, Pemkal Rejosari gelar sambung rasa dengan seluruh RT/RW.
- Raih suara terbanyak dalam voting, Heriyadi siap menahkodai karang taruna Rejosari.
- Perkuat implementasi nilai-nilai budaya, Pemkal Rejosari gelar Rembug Budaya.
- Musim Enthung berlalu, kini saatnya keong sawah tampil menggoyang lidah.
- Kebut penyusunan RAPBKal tahun 2025, Pemkal Rejosari dan Bamuskal gelar rapat kordinasi.
- Salur BLT Dana Desa Kalurahan Rejosari Tahun 2024.
- Forum Keistimewaan Kapanewon Semin, tingkatkan kualitas komunikasi menuju masyarakat yang berbudaya.