Tradisi Suronan, wujud syukur kepada Tuhan dan penghormatan pada leluhur

Administrator 17 Agustus 2021 19:47:55 WIB

Rejosari (KR) - Sudah menjadi tradisi turun temurun di masyarakat pada waktu-waktu tertentu berdasarkan penanggalan jawa diadakan ritual atau tradisi untuk memuliakan sesuatu hal. Misalnya Ruwahan, Maulidan atau Suronan dan lain-lain. Pada waktu-waktu tersebut biasanya masyarakat akan menggelar kenduri atau sedekahan untuk menghormati dan melanjutkan tradisi leluhur.

Hari ini misalnya, memasuki bulan Suro atau Muharram masyarakat biasa melaksanakan tradisi "Suronan". Rangkaian tradisi ini dimulai dengan bergotong royong membersihkan makam leluhur setempat. Seperti yang dilakukan oleh warga padukuhan Josari, semenjak pagi warga terlihat antusias membersihkan makam yang biasa dipakai warga untuk memakamkan warga dusun tersebut saat ada yang meninggal.

Fina Widihastuti, dukuh setempat menjelaskan bahwa acara ini rutin diselenggarakan setiap tahun, selain untuk menghormati para leluhur hal ini juga merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah rejeki dan kesehatan selama satu tahun yang telah berlalu serta harapan agar di tahun-tahun yang akan datang senantiasa diberikan rejeki dan kesehatan bagi semua warga. Rasa syukur tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk sedekah kenduri pada siang harinya.

Ia juga berharap tradisi seperti ini akan tetap lestari, karena hal tersebut mengajarkan kearifan lokal di masyarakat yang bilamana tidak dipahami oleh generasi saat ini, bukan tidak mungkin kelak akan hilang dari masyarakat. 

(ES)

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung