Lebih Dekat : Joko Iswardoyo, saksi pengabdian lintas generasi

Administrator 06 Juni 2021 12:05:40 WIB

Tidak ada yang lebih menggairahkan selain bekerja sesuai dengan passion kita masing-masing. Selain bisa menjadi peningkat motivasi, bekerja sesuai dengan pilihan hati membuat tugas dan pekerjaan tidak terasa sebagai beban, melainkan tantangan yang bisa memantik semangat sehingga setiap tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik. Hal ini yang rupanya menjadi prinsip tokoh kita edisi minggu ini.

Mengemban tugas sebagai perangkat desa sejak tahun 1998 kala itu usianya masih kurang lebih 22 tahun, menjadikannya perangkat desa dengan usia termuda kala itu. meskipun sebelumnya sempat meniti karir di ibukota yang notabene menjanjikan penghasilan lebih baik, namun rupanya pilihan untuk menjadi abdi masyarakat terbukti tepat bagi pria penghobi batminton ini. Hingga saat ini setidaknya beliau sudah melewati empat masa kepemimpinan kepala desa yang berbeda di Rejosari, tidak mudah memang menyesuaikan diri dengan gaya kepemimpinan yang berbeda dari masing-masing kepala desa tersebut, akan tetapi dengan niat tulus dan keuletan bekerja untuk masyarakat, dirinya masih bisa eksis dan setia mengabdi hingga saat ini.

Menceritakan awal mula saat masa awal mengemban tugas sebagai perangkat desa sungguh memprihatinkan, saat itu perangkat desa belum mendapat perhatian dari Pemerintah sebagaimana saat ini. Kala itu penghasilan sebagai pelayan masyarakat amat sangat jauh dari kata layak, jangankan untuk mensejahterakan keluarga, untuk menutup kehidupan sehari-hari saja masih amat sangat belum mencukupi. Akan tetapi hal tersebut tidak menyurutkan tekadnya, berbekal keyakinan dan niat tulus mengabdi membuatnya bertahan hingga saat ini. Kini saat perhatian dari Pemerintah kepada perangkat desa sudah lebih baik, menjadikannya lebih fokus dalam melaksanakan tugas. Indikatornya terlihat dari beberapa kegiatan yang menjadi ketugasannya sebagai Kaur Danarta mampu dilaksanakan dengan baik. Tata kelola administrasi keuangan desa menjadi semakin akuntabel, pengelolaan pasar dan kios desa pun semakin menunjukan hasilnya sehingga bisa menjadi penopang sumber pendapatan asli desa.

Bila dihitung hingga saat ini, sudah 23 tahun lamanya Pak Jois mengabdi sebagai pamong di Kalurahan Rejosari. itu menjadikannya pamong kalurahan dengan masa kerja paling lama diantara yang lainnya, dengan predikat sebagai “pamong senior” tersebut beliau bisa menjadi teladan dan pembimbing bagi perangkat kalurahan yang lain untuk bersama-sama memajukan kalurahan Rejosari. Harapan bapak dari dua putra dan satu putri ini agar selalu diberikan kesehatan supaya  dapat terus mengabdi hingga akhir masa jabatan nanti.

(red)

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung