Rania's Craft : mengubah limbah menjadi berkah
Administrator 06 Mei 2021 11:45:43 WIB
Pandemi Covid-19 bukan sekedar cerita duka dan kesedihan, di sudut-sudut wilayah bermunculan peluang, jauh di kampung-kampung bermekaran harapan, tentu bagi mereka yang jeli memanfaatkan peluang dan kesempatan.
Salah satunya adalah Agus Rustanto. Bapak 2 anak yang sebelumnya bekerja sebagai driver ojek online tersebut adalah contoh salah satu yang mampu melihat peluang tersebut. Dikala pandemi menyebabkan penurunan pendapatan yang sangat drastis, ia bisa mendayagunakan ketrampilan yang dimilikinya untuk tetap bertahan. Baginya dengan kondisi seperti saat ini tidak bisa hanya dengan berpangku tangan menunggu uluran bantuan dari pemerintah. Dengan bekal keterampilan yang ia kuasai, ia mulai memproduksi berbagai keset dan lamping berbahan kain bekas (perca), di tangannya limbah kain yang bagi sebagian orang tidak bermanfaat tersebut bisa diubah menjadi aneka barang yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Beruntung baginya terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat BLT Dana Desa pada tahun 2020. Bantuan yang bersumber dari APBDes Dana Desa Rejosari tersebut tidak serta merta ia habiskan untuk konsumsi rumah tangga, sebagian ia sisihkan untuk modal mengembangkan usaha. Saat ini ia bersama istri mampu memproduksi antara 5-10 buah keset per hari dengan beraneka motif. Sebenarnya telah banyak produk keset kain perca di pasaran, akan tetapi produk yang dihasilkan oleh Agus Rustanto dengan label “Rania’s Craft” ini memiliki jahitan lebih kuat dengan model dan bentuk yang bervariasi, bahkan ia mengaku bisa menerima pembuatan keset dan lamping dengan model sesuai pesanan.
Bila ditanya permasalahan, tentu banyak sekali kendala yang dihadapi, salah satunya terkait dengan pemasaran, dimana saat ini pangsa pasar barang-barang produksi “Rania’s Craft” ini masih terbatas pemasarannya kepada pembeli langsung di sekitar wilayah Semin, sedangkan untuk dapat menembus pasar modern dan yang setingkat diakuinya masih terkendala ijin usaha serta birokrasi. Permasalahan yang berikutnya yakni terkait permodalan yang rata-rata memang dialami oleh para pengrajin skala kecil.
Dengan adanya potensi yang dimiliki, Agus Rustanto berharap peran pemerintah untuk memberikan pendampingan, terutama dalam bidang pemasaran, misalnya dengan memberikan kesempatan pameran atau memfasilitasi penitipan barang-barang hasil produknya pada koperasi atau instansi milik pemerintah dan semacamnya. Sudah selayaknya potensi-potensi yang sebenarnya layak jual dan memiliki peluang berkembang diberikan panggung serta fasilitas oleh berbagai pihak baik swasta maupun pemerintah, sehingga di masa pandemi ini kita tidak hanya mendengar tentang kesedihan tapi suka cita dan harapan.
Rania’s Craft | 0856 4342 3585 | Ngerco RT 03 RW 08 Rejosari, Semin, Gunungkidul, DI Yogyakarta
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Rakor akhir tahun, Pemkal Rejosari gelar sambung rasa dengan seluruh RT/RW.
- Raih suara terbanyak dalam voting, Heriyadi siap menahkodai karang taruna Rejosari.
- Perkuat implementasi nilai-nilai budaya, Pemkal Rejosari gelar Rembug Budaya.
- Musim Enthung berlalu, kini saatnya keong sawah tampil menggoyang lidah.
- Kebut penyusunan RAPBKal tahun 2025, Pemkal Rejosari dan Bamuskal gelar rapat kordinasi.
- Salur BLT Dana Desa Kalurahan Rejosari Tahun 2024.
- Forum Keistimewaan Kapanewon Semin, tingkatkan kualitas komunikasi menuju masyarakat yang berbudaya.